CHARGING SYSTEM
Tujuan dari
Charging system ini pada dasarnya :
untuk melakukan pengecasan ulang
terhadap daya aki yang terpakai saat melakukan starter, menyalakan lampu, dan
aksesoris lainya. Selain itu charging system juga menjadi sumber tegangan utama
saat mesin hidup.
Charging system bekerja dengan cara :
Merubah Energi mekanik (putaran pulley yang di hubungkan oleh v belt ke crank
saft) menjadi Energi Elektrik.
Komponen utama Charging system:
Komponen
utama dari Charging system antara lain Aki, Alternator, Voltage Regulator.
Sering kali kita menvonis aki kita rusak, sebenarnya belum tentu aki kita
tersebut sudah rusak apalagi untuk aki yang masih berumur di bawah 8
bulan..kemungkinan kecil untuk rusak. Bisa saja aki mengalami discharge yang
sangat besar karena tidak normalnya Charging System kita. Apabila tidak adanya
pengisian oleh Charging system.maka daya dari aki akan terkuras dan lama-lama
akan habis terpakai.
Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi
:
1. Kegagalan pada Alternator (dinamo
ampere) itu sendiri seperti :
Rusak
nya salah satu dari tiga gulungan. Sehingga output yang dihasilkan menjadi 2/3
dari output seharusnya.
Rusaknya salah satu diode dari 6 diode rectifier : Gejalanya sama percis dengan
gejala diatas.
Rusaknya
Voltage Regulator : Hal ini ditandai dengan cepat putusnya komponen-komponen
electrical anda seperti bohlam, dan komponen lainnya. Selain itu timbul bau
asam menyengat dari aki karena penguapan yang begitu besarnya. Hal ini harus
segera diperbaiki karena selain merusak komponen electrical yang lain juga
dapat merusak Aki.
Suara
berisik yang mungkin timbul dari alternator adalah karena adanya komponen
bearing alternator yang sudah macet atau rusak. Sehingga saat alternator
berputar dengan kencang akan terdengan suara gemuruh bahkan kalau sudah parah
akan timbul macet pada rotor dinamo ampere sehingga tidak terjadi pengecasan
sama sekali.
2. Kegagalan pada wiring system seperti
:
Medan magnet tidak terbentuk : Ketika posisi kunci kontak sudah pada posisi on
maka seharusnya pada alternator sudah terdapat medan magnet. Hal ini dapat
dijadikan dasar pengecekan pertama pada alternator anda.
Kabel
pengisian utama (dari charging output) korosi atau putus : apabila kabel utama
pengisian ini putus maka Alternator akan bekerja sia-sia, sebab keluaran dari
alternator tidak ditampung dengan baik.
Kabel
Ground dari aki ke Egine kurang baik atau korosi : Sama halnya dengan kabel
pengisian utama yang korosi, kabel grounding dari terminal aki - ke engine yang
korosi dapat menurunkan kemampuan pengisian. Karena grounding alternator
mengambil langsung dari body alternator yang di baut ke engine.
Cara pengecekan dengan Voltmeter
1. Ukur Voltase di kepala aki + dan - saat mesin dimatikan. catet.
2. Ukur voltase di kepala aki + dan - saat mesin di hidupkan.
3. Ukur voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke bodynya alternator itu
sendiri.
4. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari terminal B ke kepala aki -
5. Ukur Voltase ketika mesin hidup dari body alternator ke kepala aki +
jika hasil test nomer 4, 5 (lebih kecil dari nilai hasil test nomer 3..) gagal
maka ada kemungkinan kabel ground atau kabel dari pengisian utama dari charging
output bermasalah..